Sejarah singkat kampung Poncowarno Kec. Kalirejo Lampung Tengah



Kampung poncowarno merupakan kampung yang padat penduduknya yang terletak di kecamatan kalirejo kabupaten lampung tengah dengan dihiasi persawahan dan perladangan yang subur dan indah dilintasi jalan provinsi disambungkan dengan jalan yang beraspal dan jalan onderlagh yang menghubungkan satu dusun dengan dusun yang lain atau desa yang lain, kampung poncowarno terbagi dalam 12 dusun dan 36 rt.

kampung poncowarno berasal dari bahasa jawa yaitu kata “panca” arti “lima” dan “warno” arti “warna” yang berarti menjadi poncowarno adalah sebuah nama kampung yang terdiri dari lima orang pendiri kampung poncowarno dan warna yaitu berbagai macam suku yang ada dikampung poncowarno.




dipenghujung tahun 1951, ditengah-tengah hutan belantara datanglah lima orang dari pulau jawa yang transmigrasi ke pulau sumatera dan kelima orang tersebut memilih lampung untuk membuka lahan baru mereka, kelima orang tersebut adalah : sandirejo, parto, rejo, wiryo rejo, dan talkim. mereka datang dari pulau jawa yang membuka hutan dan konon cerita banyak penghuni binatang buas yang hidup, setelah membuka hutan dan mengusir binatang buas mereka segera mendatangkan orang-orang dari pulau jawa dan menjadi sebuah perdesaan.

satu tahun kemudian tepatnya pada tanggal 11 maret 1952 pradesa yang sudah lengkap dengan fasililtaas bangunan-bangunan sosial dan lainnya, mereka menobatkan lahan yang mereka buka menjadi sebuah desa dengan nama poncowarno, yang terdiri dari lima suku yaitu jawa, sunda, padang, batak dan lampung, sehingga sampai sekarang nama poncowarno dengan arti ponco “lima” dan warno “warna”. 

dan resmi menjadi sebuah desa dan kepala desa yang pertama adalah bapak sandirejo. 


Sejarah Warnet di indonesia

Sejarah Warnet di indonesia - warnet atau warung internet merupakan tempat sarana mencari informasi dan segala hal yang terhubung dengan koneksi Internet. kehadiran warnet menjadi bagian tersendiri di Indonesia. sejarah warnet pertama kali Mungkin tidak jelas siapa penyelenggara WARNET pertama kali di Indonesia. Tampaknya aktivitas pembuatan WARNET mulai sekitar tahun 1996-1998. Wasantara dari PT POS Indonesia dan POINTER yang merupakan spin-off dari CNRG ITB merupakan segelintir pionir WARNET di Indonesia. POINTER bahkan sempat bereksperimen dengan VW Combi untuk WARNET keliling.

Sejarah Warnet di indonesia
Sejarah Warnet di indonesia


Kenama warnet bukan warin ?

Warung Internet adalah sebuah kata yang berkembang di antara para aktivis Internet Indonesia pada tahun 1997-1998 untuk sebuah kios yang memiliki banyak komputer untuk disewakan bagi pengakses Internet. Pada masa itu, secara tidak sadar terjadi perebutan singkatan dari Warung Internet antara WARIN dan WARNET. Seharusnya jika kita konsisten dengan proses menyingkat kata, seperti WARTEG (Warung Tegal) dan WARTEL (Warung Telekomunikasi), maka yang seharusnya dipilih adalah WARIN.

Karena Internet, .NET, menjadi akhiran yang sangat menarik dalam jaringan Internet, maka kebanyakan rekan di masa itu lebih memilih istilah WARNET daripada WARIN. Oleh karena itu tidak heran hingga saat ini WARNET diadopsi oleh masyarakat Indonesia.

Pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan w:WARNET – karena telah lahir Asosiasi Warnet Indonesia yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor w:DIKMENJUR. Dalam sebuah rapat untuk melihat kemungkinan kerja sama antara rekan-rekan WARNET dengan SMK, yang dipimpin oleh D. Gatot H.P., Direktur Menengah Kejuruan DIKNAS pada saat itu. Asosiasi WARNET Indonesia kemudian dikenal sebagai AWARI.

Ketua Asosiasi Warnet pertama adalah rekan Rudi Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. Tampaknya aktivitas ketua AWARI waktu itu dirasakan tidak terlalu transparan kepada teman-teman WARNET. Di akhir 2001, dilakukan pertemuan rekan-rekan aktivis WARNET yang berakhir dengan digantinya pengurus lama dengan presidium AWARI yang dipimpin oleh Judith M.S., Michael Sunggiardi, dan Abdullah Koro. Rudi Rusdiah bersama Abdullah Koro, Dr Naswil Idris, Hani Sumakul dan Adlinsyah mendirikan Asosiasi baru Warnet dengan nama APWKomitel (Asosiasi Pengusaha Warnet Komunitas Telematika) atau singkatnya APW yang lebih fokus pada pengusaha dan bisnis warnet, sedangkan AWARI lebih bersifat umum dan komunitas warnet. APW mengikuti kegiatan Telecenter di World Summit on Information Society (WSIS) Tunisia November 2003 dan mengisi paviliun Connect The World. Sebuah dokumen diterbitkan oleh ITU mengenai Intenet dan khususnya Internet di Indonesia judul "Kretek Internet: Indonesian Case Study" dan Warnet juga tampil disebuah buku diterbitkan oleh UN ICT Task Force judul Connected for development: information kiosks and sustainability, Volume 198, by Akhtar Badshah, Mario Garrido tahun 2005

Sumber : https://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia/WARNET